Toilet Duduk Vs Toilet Jongkok, Mana Yang Sehat?
OPINI | 27 October 2013 | 21:01 Dibaca: 874 Komentar: 2 1
Mungkin kedengaran jorok jika kita mendengar kata “TOILET”, tempat kita untuk buang air kecil maupun buang air besar, meskipun ini kedengarannya jorok, tapi hal ini perlu kita ketahui mengenai manfaat, dampak dan kegunaan dari toilet duduk dan jogkok. Dewasa ini, banyak orang lebih memilih menggunakan toilet duduk dibandingkan toilet jongkok . Alasannya toilet duduk tidak ribet dan tidak membutuhkan tenaga, bisa santai dan berlama-lama duduk di toilet sambil membaca surat kabar pagi hari bukan lagi kebiasaan yang aneh untuk dilakukan. Namun seperti halnya kebiasaan lain, kebiasaan membaca dalam toilet juga memiliki dampak yang tidak baik, terutama kaitannya dengan kesehatan. Tentunya hal ini perlu di ketahui dan disikapi dengan positif, mungkin kedengarannya sepele, namun alangkah baiknya lebih memperhatikan kesehatan diri kita.
Banyak yang beranggapan bahwa toilet jongkok ribet dan tidak praktis, namun sebenarnya toilet jongkok mempermudah kita dalam membuang kotoran, tidak perlu membutuhkan waktu lama. Sedangkan toilet duduk, perlu waktu yang cukup lama ketimbang toilet jongkok. Selain itu tolilet jongkok lebih sehat dari toilet duduk, karena kulit kita tidak bersentuhan secara langsung ke tempat pembuangan. Rata-rata orang di perkotaan sudah menggunakan toilet duduk sehingga tidak merasa capek jongkok saat harus buang air besar. Tapi sebuah studi klinis menemukan bahwa toilet jongkok punya manfaat lebih. Benarnya demikian?
Beberapa ahli mengungkapkan alasan mengapa toilet jongkok dinilai lebih sehat jika dibandingkan dengan toilet duduk.
Menurut para ahli, jongkok sebenarnya adalah posisi yang paling tepat dan direkomendasikan untuk buang air besar, seperti dilansir Asia One, Sabtu (14/9/2013).
“Posisi ideal untuk buang air besar adalah jongkok dengan paha tertekuk pada perut. Dengan cara ini kapasitas rongga perut sangat berkurang dan tekanan intraabdomen meningkat, sehingga akan lebih mendorong pengeluaran feses,” ungkap Henry L. Bockus, dikutip dari jurnal Gastroenterology.Menurut para ahli, jongkok sebenarnya adalah posisi yang paling tepat dan direkomendasikan untuk buang air besar, seperti dilansir Asia One, Sabtu (14/9/2013).
Posisi duduk, apalagi jika duduk dengan posisi biasa dan tegak lurus 90 derajat, justru membuat proses buang air besar menjadi lebih sulit untuk dilakukan dan tenaga yang dibutuhkan juga menjadi lebih besar.
Selain itu, menurut jurnal Digestive Diseases and Sciences, dibutuhkan waktu lebih lama untuk buang air besar dengan toilet duduk. Sebab tubuh butuh proses untuk mendorong feses melalui sudut rectoanal. Pada posisi jongkok tidak butuh waktu lama karena sudut rectoanal telah terbentuk dengan sendirinya dan feses pun terdorong.
Mengapa hal tersebut penting untuk diketahui? Sebab posisi saat menggunakan toilet dianggap memainkan peran besar sebagai faktor risiko beberapa penyakit seperti sembelit, wasir dan radang usus buntu.
Hal ini didukung ini oleh pengamatan bahwa di negara-negara terbelakang yang masih terbiasa jongkok untuk buang air besar prevalensinya untuk penyakit tersebut rendah. Sebaliknya, negara-negara maju yang terbiasa menggunakan toilet duduk justru prevalensinya terus meningkat.
Nah, dapat disimpulkan bahwa Toilet jongkok lebih baik buat kesehatan, Pilih toilet duduk atau toilet jongkok, semua kembali pada kenyamanan Anda. Tapi bila Anda memilih toilet duduk, jangan lupa untuk sedikit mengangkat kaki Anda ke tumpuan agar lebih lancar dan sehat
(sumber : http://health.detik.com
1 komentar:
Thanks Infonya Gan
Posting Komentar